Ayat Renungan: Lukas 17: 14-15 – “Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.”
Bayangkan hari ini adalah hari terburuk dalam hidup Anda. Mungkin Anda sedang sakit parah, terlilit utang, atau merasa sangat kesepian. Lalu tiba-tiba, sebuah keajaiban terjadi! Masalah besar itu hilang, penyakit itu sembuh, atau ada seseorang datang membawa solusi yang Anda butuhkan. Apa reaksi pertama Anda?
Kisah 10 orang kusta yang disembuhkan Yesus di Lukas 17 adalah orang-orang buangan. Saat mereka berteriak minta tolong, Yesus menyembuhkan mereka. Mereka semua merasakan keajaiban yang sama. Tapi, hanya satu orang yang Kembali dan untuk berlutut dihadapan Yesus sembari mengucapkan terima kasih.
Dimana sembilan orang lainnya? Mereka mungkin terlalu gembira dan buru-buru pulang untuk menunjukkan mkjizat kesembuhan yang mereka alami. Dalam kondisi ini, mereka fokus pada berkat kesembuhan saja dan lupa dengan sumber "Pemberi Berkat" itu.
Tetapi satu orang kusta adalah sosok yang tidak lupa berterima kasih setelah mendapatkan berkat.
Pertama, dia melihat kebaikan Tuhan dalam hidupnya - bahwa dia telah disembuhkan.
Kedua, dia memilih kembali untuk berterima kasih. Karena dia mengakui kuasa kesembuhan berasal dari Yesus bukan dari dirinya sendiri.
Ketiga, dia tidak hanya berterima kasih dalam hati, tapi ia menyatakan rasa syukurnya dengan suara nyaring, dengan kerendahan hati.
Yesus merindukan rasa syukur kita. Ia bertanya, "Di manakah yang sembilan orang lainnya?" Mereka mendapatkan kesembuhan fisik, tetapi orang yang kembali itu mendapatkan sesuatu yang lebih: keselamatan yang utuh. Bukan hanya sembuh secara fisik, tapi dipulihkan seutuhnya—jiwa dan imannya dikuatkan.
Rasa syukur mungkin tampak sederhana, tapi dampaknya besar. Saat kita belajar bersyukur, hati kita menjadi lebih tenang, iman kita tumbuh, dan kita makin dekat dengan Tuhan. Syukur membuat kita melihat hidup bukan dari apa yang kurang, tetapi dari apa yang telah Tuhan kerjakan.
Action Praktis:
Minggu ini adalah kesempatan bagi Anda untuk melatih diri untuk membangun kebiasaan mengucap syukur setiap hari. Pagi ini, mari fokus mengucap syukur atas apa yang ada di dalam diri Anda dan juga di luar diri Anda.
Hidup Anda berharga, dan Tuhan tidak pernah melepaskan tangan-Nya dari Anda. Hari ini adalah kesempatan baru untuk membuka hati dan membiarkan kasih-Nya memulihkan setiap luka. Jika Anda rindu didoakan, butuh teman berbagi dan membutuhkan bimbingan rohani, hubungi kami dengan klik banner di bawah.